Pertolongan

Kau itu masih manusia, jangan berlagak paling kokoh.

 

Jika kau memang kokoh, tapi mulutmu tidak berhenti merintih

lantas mana patut kau taruh mahkota itu di kepalamu.

 

Kau lemah.

Kita.

Aku.

Semua manusia tidak diciptakan olehNya untuk menanggung seribu beban di atas dua kaki. Semua manusia punya kewajiban berlutut sambil menopang beban-beban menghujam.

 

Pantaskah kau melilit diri sendiri dengan sulur berduri, tapi kau salahkan kaki dan tanganmu?

 

Hei, manusia

tanganmu itu, ulurkan!

Mulutmu itu, panggil namaNya! Panggil manusia-manusia lain. Kami punya dua mata, hanya dua. Kami punya dua telinga, hanya dua. Delapan arah mata angin tak kami jangkau. Maka, panggil! Minta!

 

Kami punya dua kaki, cukupkan melangkah sampai tiba. Sampai tangan kami bisa meraih tanganmu.

 

Jangan kau sombong dengan dua tangan dan dua kakimu. Jangan kau bungkam mulutmu dengan justifikasi tak ingin ku menambah beban. Manusia diutus untuk saling bantu. Berani kau ingkar dengan kodrat itu?

 

Sulitkah untuk bertutur,

 

tolong?